Jurnal Tempo – Nama Garry Rollins mungkin terdengar asing bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Namun di Amerika Serikat, ia adalah sosok fenomenal. Keberhasilannya membesarkan perusahaan pengendalian hama menjadi salah satu bisnis terbesar di dunia, mengubah hidupnya secara drastis. Dari warisan keluarga yang biasa saja, Garry mampu membangun imperium bisnis yang bernilai miliaran dolar. Perjalanan panjangnya penuh tantangan, inovasi, dan keputusan bisnis yang cerdas. Inilah kisah nyata tentang bagaimana kerja keras dan visi tajam bisa membawa seseorang mencapai puncak kekayaan dunia.
Garry Rollins tidak memulai segalanya dari nol. Ayahnya, O. Wayne Rollins, sudah lebih dulu memiliki perusahaan pengendalian hama bernama Rollins Inc. Meski demikian, Garry tidak langsung berada di puncak. Dia belajar dari bawah, mengamati seluruh proses kerja. Ia melihat betapa besar potensi bisnis pengendalian hama di Amerika dan dunia. Dia lalu mulai menerapkan sistem manajemen modern yang belum pernah digunakan sebelumnya. Ia menggandeng ahli teknologi untuk meningkatkan efisiensi perusahaan. Pendekatan ini mulai menunjukkan hasil. Pendapatan perusahaan meningkat tajam. Garry juga berhasil memperluas pasar ke luar negeri. Strategi ini membuat Rollins Inc menjadi perusahaan kelas dunia. Garry lalu naik ke posisi CEO. Di sinilah titik balik terjadi.
“Baca Juga : Wendy Cagur Sakit, Raffi Ahmad dan Rekan Artis Kirim Doa”
Salah satu hal yang membedakan Garry Rollins dari pebisnis lain adalah pendekatannya. Ia tidak sekadar ingin menjual jasa pembasmi hama. Ia ingin menciptakan ekosistem layanan rumah yang terintegrasi. Perusahaan mulai menawarkan paket layanan tambahan seperti perlindungan properti dan pemeliharaan lingkungan rumah. Model bisnis ini sukses besar. Banyak pelanggan merasa lebih nyaman dengan satu penyedia layanan. Garry juga memanfaatkan teknologi secara maksimal. Dari sistem pelaporan berbasis aplikasi hingga pemetaan area rawan hama secara digital. Semua itu membuat layanan Rollins Inc makin dipercaya pelanggan. Ia terus berinvestasi dalam riset dan pengembangan. Tidak heran, perusahaan ini tumbuh pesat.
Kesuksesan Garry juga datang dari strategi akuisisi. Ia tidak ragu membeli perusahaan-perusahaan kecil yang bergerak di sektor yang sama. Dengan akuisisi ini, Rollins Inc memperluas jangkauan pasarnya. Garry memahami bahwa untuk tumbuh cepat, perlu menggabungkan kekuatan. Ia mengutamakan efisiensi pasca-akuisisi. Semua sistem disatukan dan dijalankan dengan standar tinggi. Banyak perusahaan kecil yang kemudian berkembang pesat di bawah Rollins Inc. Langkah-langkah ini terbukti sangat efektif. Dalam waktu 20 tahun, perusahaan ini menguasai sebagian besar pasar pengendalian hama di Amerika Utara. Ini membuat Garry masuk dalam daftar orang terkaya versi Forbes.
“Simak juga: Strategi PGAS dalam Menyerap Sumber Energi Lokal di Jambi”
Garry Rollins bukan sekadar pemimpin yang mengejar laba. Ia juga peduli pada budaya perusahaan. Ia menciptakan lingkungan kerja yang kolaboratif. Setiap karyawan diberi pelatihan rutin. Mereka juga mendapat bonus berdasarkan kinerja. Ini meningkatkan loyalitas pegawai. Ia percaya bahwa perusahaan yang sehat berasal dari tim yang solid. Ia juga menerapkan sistem reward dan transparansi. Tidak ada ruang bagi kecurangan dalam sistem. Karyawan merasa dihargai dan termotivasi. Kepemimpinan seperti inilah yang membuat Rollins Inc jadi tempat kerja impian. Garry sendiri tetap rendah hati. Ia sering turun langsung ke lapangan. Ia ingin tahu kondisi sebenarnya. Pendekatan ini mendapat banyak pujian.
Meski jadi miliarder, Garry tidak mengubah gaya hidupnya secara berlebihan. Ia tetap tinggal di rumah yang sama selama puluhan tahun. Ia tidak tertarik pada kemewahan. Fokus utamanya adalah filantropi. Ia mendirikan yayasan pendidikan untuk anak-anak dari keluarga kurang mampu. Ia juga mendanai riset lingkungan dan kesehatan. Aksi-aksinya membuatnya dikenal sebagai dermawan yang bijak. Ia percaya bahwa kekayaan harus bermanfaat bagi banyak orang. Bahkan dalam kehidupan sosialnya, Garry dikenal sebagai pribadi sederhana. Ia enggan tampil mencolok. Banyak orang menilai Garry sebagai contoh ideal pengusaha sukses yang rendah hati.
Kini di usia lanjut, Garry mulai mempersiapkan generasi penerus. Dia memastikan bahwa visi dan nilai-nilai yang ia bangun bisa terus dijalankan. Ia membentuk dewan penasihat yang terdiri dari pakar industri. Dia juga memberikan porsi kepemilikan kepada manajer senior yang loyal. Ia ingin perusahaan ini tetap independen dan tidak dijual ke konglomerat asing. Garry ingin Rollins Inc terus memberi manfaat bagi masyarakat. Ia juga memperkuat sistem pendidikan internal perusahaan. Semua pemimpin baru harus melewati pelatihan yang ketat. Ia percaya bahwa masa depan perusahaan sangat bergantung pada manusia yang menjalankannya.