Jurnal Tempo – Ketika membicarakan hewan dengan gigitan terkuat, banyak yang mungkin langsung membayangkan hewan-hewan seperti singa atau harimau. Namun, kenyataannya, hewan dengan gigitan terkuat berasal dari berbagai spesies yang kadang tak terduga. Kekuatan gigitan ini diukur dalam satuan PSI (pounds per square inch) atau pon per inci persegi, yang menunjukkan seberapa kuat tekanan gigitan tersebut.
Hewan pertama dengan gigitan terkuat adalah buaya air asin (Crocodylus porosus). Buaya ini hidup di wilayah Asia Tenggara hingga Australia Utara. Gigitan buaya air asin tercatat bisa mencapai hingga 3.700 PSI, yang membuatnya menjadi pemegang rekor sebagai hewan darat dengan gigitan terkuat. Buaya ini memiliki rahang yang sangat kuat dan cenderung memangsa mangsanya dengan teknik “death roll,” atau memutar tubuhnya setelah menggigit untuk mencabik daging mangsanya. Kekuatan rahang buaya memungkinkan mereka untuk menembus kulit mangsa yang keras, termasuk kura-kura dan kerang besar.
“Baca juga: Betta Fish Eksotis: 5 Jenis yang Wajib Dimiliki Penggemar Ikan Hias
Hiu putih besar (Carcharodon carcharias) juga masuk dalam daftar hewan dengan gigitan terkuat. Ikan predator ini memiliki gigitan yang diukur sekitar 4.000 PSI. Berbeda dari buaya yang hidup di darat dan air tawar, hiu putih besar adalah predator laut yang terkenal karena kemampuan berburu yang sangat efisien. Gigi-gigi hiu putih besar yang tajam dan kekuatan gigitan yang luar biasa membuat mereka mampu menggigit dan merobek mangsanya dengan mudah. Hiu putih besar sering memangsa hewan laut besar seperti anjing laut, singa laut, dan ikan-ikan besar. Dengan gigi-gigi yang terus-menerus tumbuh kembali, hiu putih besar tak pernah kehabisan senjata untuk berburu.
Kuda nil (Hippopotamus amphibius) mungkin terlihat lambat dan tidak berbahaya, tetapi mereka sebenarnya memiliki gigitan yang sangat kuat, mencapai sekitar 1.800 PSI. Rahang kuda nil yang besar dan kuat membuat mereka menjadi salah satu hewan paling berbahaya di Afrika. Kuda nil dikenal sangat teritorial dan agresif, terutama saat mereka merasa terancam. Meski mereka lebih sering terlihat di dekat sungai atau kolam, kuda nil mampu berlari dengan kecepatan tinggi saat di darat, dan gigitan mereka dapat dengan mudah menghancurkan tulang dan benda keras.
“Simak juga: Kulit Tebal: 7 Hewan yang Memiliki Perlindungan Alami Terkuat”
Jaguar (Panthera onca) adalah kucing besar yang berasal dari Amerika Selatan dan Tengah. Dengan gigitan sekitar 1.500 PSI, jaguar adalah pemilik gigitan terkuat di antara spesies kucing besar. Jaguar memiliki kebiasaan berburu yang unik dibandingkan kucing besar lainnya; mereka sering menggigit tengkorak atau leher mangsa untuk membunuh dengan cepat. Kekuatan gigitan ini memungkinkannya untuk menembus tempurung keras kura-kura dan bahkan tulang, membuatnya menjadi predator yang sangat ditakuti di hutan tropis.
Beruang grizzly (Ursus arctos horribilis) memiliki gigitan yang kuat dengan tekanan mencapai sekitar 975 PSI. Mereka terkenal dengan kekuatan fisik yang luar biasa dan dikenal agresif saat terancam atau melindungi anak-anaknya. Rahang grizzly memungkinkan mereka menghancurkan tulang dan menggigit benda keras lainnya. Grizzly hidup di wilayah Amerika Utara dan biasanya memangsa ikan, rusa, dan bahkan terkadang hewan besar lainnya.
Hyena bercak (Crocuta crocuta) dikenal memiliki gigitan kuat yang mencapai sekitar 1.100 PSI. Meskipun ukurannya lebih kecil dibandingkan beberapa predator besar lainnya, hyena terkenal dengan gigitan kuat yang bisa menghancurkan tulang. Hyena sering berburu dalam kelompok dan memiliki kemampuan menggiling tulang untuk mendapatkan sumsum yang kaya nutrisi. Kekuatan gigitan ini sangat penting dalam diet mereka, karena mereka sering memakan tulang yang tidak bisa dikonsumsi oleh predator lainnya.
Alligator Amerika (Alligator mississippiensis) memiliki gigitan sekitar 2.125 PSI, menjadikannya salah satu pemilik gigitan terkuat di Amerika Utara. Dengan rahang yang mampu meremukkan mangsa yang keras, alligator Amerika biasanya memangsa ikan, burung, dan hewan kecil lainnya di habitatnya yang berair.