Jurnal Tempo – Pasar Bersejarah St Petersburg selama puluhan tahun menjadi ruang hidup bagi warga distrik Nevsky, bukan sekadar tempat jual-beli. Aroma roti hangat, percakapan pedagang, dan jejak sejarah era Soviet melebur di dalam bangunan seluas 1.500 meter persegi itu. Dibangun pada 1979–1983, pasar ini juga terkenal setelah tampil dalam film kultus Soviet Interdevochka. Karena itu, kabar kebakaran besar yang melanda pada Rabu petang langsung mengguncang emosi banyak orang. Mereka kehilangan lebih dari bangunan mereka kehilangan simbol masa lalu yang akrab. Suasana di sekitar lokasi pun berubah muram ketika sirene pemadam mulai memenuhi udara malam yang dingin.
Kronologi Kebakaran yang Meluas dalam Hitungan Menit
Api mulai terlihat sekitar pukul 17.00 waktu setempat. Awalnya kecil, hanya sekitar 50 meter persegi, tetapi kemudian merambat cepat hingga melahap seluruh area pasar. Material mudah terbakar yang tersimpan di dalam bangunan mempercepat penyebaran api. Dalam waktu tak lama, kobaran si jago merah membesar menjadi tragedi yang sulit dikendalikan. Petugas pemadam datang silih berganti, namun api sudah terlanjur menembus dinding dan atap, membuat upaya penanggulangan semakin menantang. Warga sekitar panik dan berhamburan keluar, sementara kepulan asap hitam membubung tinggi dan dapat terlihat dari berbagai penjuru kota.
“Baca Juga : Listrik Sumbar Pulih 100 Persen Usai Banjir Besar: Harapan Baru dari Tanah yang Diuji”
Upaya Pemadaman dalam Situasi yang Kian Sulit
Saat kondisi semakin kritis, Kementerian Situasi Darurat Rusia mengerahkan 96 personel dan 26 unit peralatan. Koordinasi yang intens membuat api mulai terkendali sekitar pukul 19.22, meskipun proses pendinginan berlangsung hingga larut malam. Otoritas setempat menetapkan tingkat kompleksitas 2, menandakan betapa rumitnya operasi ini. Jalan-jalan utama di sekitar lokasi, termasuk Iskrovsky Prospekt, terpaksa ditutup karena asap tebal menghalangi pandangan. Di tengah hiruk pikuk peralatan berat dan suara air bertekanan tinggi, para petugas bekerja tanpa henti, menyadari bahwa setiap menit berarti bagi keselamatan warga dan sisa bangunan yang mungkin masih bisa diselamatkan.
Ledakan dan Kepanikan Warga yang Menjadi Saksi
Sejumlah saksi mata melaporkan terdengar beberapa ledakan keras yang membuat suasana semakin menegangkan. Video yang beredar di media sosial memperlihatkan api berkobar tinggi, sementara asap hitam mengepul pekat, seakan menelan langit kota St Petersburg. Kepanikan pun tak terhindarkan; beberapa pedagang terlihat berlari menyelamatkan diri membawa barang seadanya. Dalam kekacauan itu, setidaknya dua orang mengalami luka, salah satunya diduga cedera setelah melompat dari lantai atas untuk menghindari kobaran api. Gema ledakan tersebut terus menjadi percakapan warga semalaman, menambah kesedihan atas kehilangan ruang bersejarah yang begitu dicintai.
“Baca Juga : Viral Pengemudi Lawan Arah dan Ucapan Rasis, Polisi Resmi Naikkan Kasus ke Penyidikan”
Dampak Sosial dan Emosional bagi Warga Distrik Nevsky
Bagi banyak warga, pasar ini bukan hanya pusat ekonomi, tetapi bagian dari identitas komunitas. Itulah mengapa kebakaran ini terasa begitu menyayat. Para pedagang kehilangan tempat mencari nafkah, sementara warga lainnya merasa kehilangan ruang pertemuan yang selama ini menjadi denyut kehidupan lingkungan. Pemerintah kota mulai memetakan langkah pemulihan, namun prosesnya dipastikan panjang mengingat nilai historis bangunan tersebut. Banyak warga berharap restorasi tetap mempertahankan ciri khas era Soviet yang selama ini menjadi kebanggaan. Peristiwa ini pun memicu refleksi mendalam tentang perlunya perlindungan lebih kuat terhadap bangunan warisan budaya.
Jejak Sejarah yang Kini Tinggal Abu
Pasar Pravoberezhnny menyimpan kenangan lintas generasi. Film, foto lama, dan cerita para pedagang menjadi bukti betapa pentingnya pasar ini dalam sejarah kota. Kini, sisa puing yang hangus mengingatkan warga bahwa warisan budaya bisa hilang dalam sekejap. Pemerintah setempat berjanji melakukan investigasi lengkap dan memperbaiki sistem keamanan bangunan publik agar tragedi serupa tidak terulang. Di balik asap yang perlahan menghilang, warga St Petersburg menghadapi kenyataan pahit: mereka harus membangun kembali kenangan, entah dalam bentuk bangunan baru atau melalui usaha mengenang yang lebih personal.