Jurnal Tempo – Ular adalah salah satu hewan yang menimbulkan rasa takut sekaligus kekaguman bagi banyak orang terutama ular berbisa. Dengan tubuh yang lentur dan kemampuan beradaptasi di berbagai lingkungan, ular berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Meski sebagian besar ular tidak berbahaya, beberapa spesies memiliki bisa yang bisa mematikan. Mengenali perbedaan antara ular berbisa dan non-berbisa sangat penting untuk menghindari bahaya serta memahami peran mereka di alam.
“Baca juga: 10 Hewan Paling Mematikan di Dunia Berdasarkan Jumlah Korban Jiwa”
Ular berbisa adalah jenis ular yang memiliki kelenjar bisa dan taring untuk menyuntikkan racun. Bisa ini berfungsi melumpuhkan mangsa dan sebagai mekanisme pertahanan diri. Beberapa contoh termasuk kobra, viper, dan rattlesnake. Ular-ular ini dikenal memiliki racun yang dapat berdampak fatal pada manusia atau hewan lain.
Di sisi lain, ular non-berbisa tidak memiliki kelenjar bisa atau taring khusus. Mereka menangkap dan menelan mangsa tanpa harus melumpuhkannya terlebih dahulu. Sebagian besar ular non-berbisa, seperti sanca dan piton, menggunakan kekuatan tubuh mereka untuk melilit mangsa hingga mati sebelum memakannya.
Meski tidak semua ular berbisa memiliki ciri-ciri yang sama, ada beberapa tanda fisik yang sering ditemukan pada ular berbisa:
Ular non-berbisa umumnya memiliki ciri fisik yang berbeda. Berikut adalah beberapa di antaranya:
Mengetahui perbedaan antara dua jenis ular ini sangat berguna dalam menghadapi situasi darurat. Jika Anda sering beraktivitas di area terbuka yang mungkin dihuni ular, ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk mencegah risiko gigitan ular:
Jika Anda atau orang di sekitar tergigit, dan Anda tidak yakin apakah ular tersebut berbahaya atau tidak, segera cari bantuan medis. Hindari upaya mengisap bisa atau memotong area gigitan karena dapat memperparah kondisi. Sebaiknya tetap tenang, kurangi gerakan, dan cari pertolongan medis sesegera mungkin.
Memahami perbedaan antara kedua jenis ular ini serta mengambil langkah pencegahan dapat membantu Anda menghindari bahaya di alam, sekaligus mengurangi kesalahpahaman mengenai ular yang sebenarnya memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem.