Edukatif

Ular Berbisa dan Non-Berbisa: Kenali Perbedaannya Sebelum Terlambat!

Jurnal Tempo – Ular adalah salah satu hewan yang menimbulkan rasa takut sekaligus kekaguman bagi banyak orang terutama ular berbisa. Dengan tubuh yang lentur dan kemampuan beradaptasi di berbagai lingkungan, ular berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Meski sebagian besar ular tidak berbahaya, beberapa spesies memiliki bisa yang bisa mematikan. Mengenali perbedaan antara ular berbisa dan non-berbisa sangat penting untuk menghindari bahaya serta memahami peran mereka di alam.

“Baca juga: 10 Hewan Paling Mematikan di Dunia Berdasarkan Jumlah Korban Jiwa”

Apa Itu Ular Berbisa dan Non-Berbisa?

Ular berbisa adalah jenis ular yang memiliki kelenjar bisa dan taring untuk menyuntikkan racun. Bisa ini berfungsi melumpuhkan mangsa dan sebagai mekanisme pertahanan diri. Beberapa contoh termasuk kobra, viper, dan rattlesnake. Ular-ular ini dikenal memiliki racun yang dapat berdampak fatal pada manusia atau hewan lain.

Di sisi lain, ular non-berbisa tidak memiliki kelenjar bisa atau taring khusus. Mereka menangkap dan menelan mangsa tanpa harus melumpuhkannya terlebih dahulu. Sebagian besar ular non-berbisa, seperti sanca dan piton, menggunakan kekuatan tubuh mereka untuk melilit mangsa hingga mati sebelum memakannya.

“Simak juga: 3 Fakta Menarik tentang Fu Bao, Panda yang Bikin Warga Korea Selatan Haru Saat Berpisah”

Ciri-Ciri Fisik Ular Berbisa

Meski tidak semua ular berbisa memiliki ciri-ciri yang sama, ada beberapa tanda fisik yang sering ditemukan pada ular berbisa:

  • Taring Bisa: memiliki taring panjang dan tajam yang terhubung dengan kelenjar bisa, memungkinkan mereka untuk menyuntikkan racun ke dalam tubuh mangsa atau saat merasa terancam.
  • Kepala Segitiga: Terutama dari jenis viper dan rattlesnake, memiliki kepala berbentuk segitiga yang lebar karena adanya kelenjar bisa di sekitar kepala.
  • Pupil Vertikal: Sering memiliki pupil berbentuk vertikal mirip dengan mata kucing, yang dapat menjadi salah satu ciri khas untuk mengenali mereka.
  • Warna Mencolok: Memiliki pola dan warna yang mencolok sebagai tanda peringatan bagi predator. Namun, warna mencolok ini tidak selalu menjadi tanda bisa, sehingga tetap berhati-hati adalah langkah bijak.
Ular Berbisa Unik Yang Punya Ekor Seperti Laba Laba

Ciri-Ciri Fisik Ular Non-Berbisa

Ular non-berbisa umumnya memiliki ciri fisik yang berbeda. Berikut adalah beberapa di antaranya:

  • Tidak Memiliki Taring Bisa: Gigi mereka lebih kecil dan tidak terhubung dengan kelenjar bisa. Mereka tidak mampu menyuntikkan racun ke dalam tubuh mangsa atau ancaman.
  • Kepala Bulat atau Oval: Kepalanya biasanya lebih bulat atau oval, hampir menyatu dengan tubuh mereka, sehingga bentuk kepala mereka tidak lebar seperti pada kebanyakan ular berbisa.
  • Pupil Bulat: Kebanyakan memiliki pupil bulat, meskipun ini bukan patokan mutlak karena beberapa juga memiliki pupil bulat.
  • Warna Cenderung Lebih Pucat: Pola dan warnanya cenderung tidak mencolok. Namun, ada juga beberapa yang menggunakan warna mencolok sebagai bentuk mimikri untuk menakuti predator.

Tindakan Pencegahan dan Cara Menghindari Bahaya

Mengetahui perbedaan antara dua jenis ular ini sangat berguna dalam menghadapi situasi darurat. Jika Anda sering beraktivitas di area terbuka yang mungkin dihuni ular, ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk mencegah risiko gigitan ular:

  • Jangan Mendekati Ular: Jika melihat ular di alam, sebaiknya hindari mendekatinya, terutama jika tidak tahu jenisnya.
  • Periksa Sekitar Anda: Saat berada di tempat lembab atau berumput tinggi, usahakan selalu memeriksa sekitar untuk memastikan tidak ada ular yang bersembunyi.
  • Kenakan Sepatu dan Pakaian Tertutup: Jika berjalan di hutan atau area berpotensi ada ular, gunakan sepatu dan pakaian panjang untuk melindungi diri dari gigitan ular.

Apa yang Harus Dilakukan Jika Tergigit Ular?

Jika Anda atau orang di sekitar tergigit, dan Anda tidak yakin apakah ular tersebut berbahaya atau tidak, segera cari bantuan medis. Hindari upaya mengisap bisa atau memotong area gigitan karena dapat memperparah kondisi. Sebaiknya tetap tenang, kurangi gerakan, dan cari pertolongan medis sesegera mungkin.

Memahami perbedaan antara kedua jenis ular ini serta mengambil langkah pencegahan dapat membantu Anda menghindari bahaya di alam, sekaligus mengurangi kesalahpahaman mengenai ular yang sebenarnya memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem.