Jurnal Tempo – Denny Sumargo akhirnya melaporkan Farhat Abbas ke Polda Metro Jaya dengan dugaan pengancaman. Keputusan ini diambil setelah pernyataan Farhat Abbas yang dianggap menohok dan meresahkan Denny Sumargo. Kasus ini bermula dari sebuah konflik terkait donasi untuk korban penyiraman air keras, Agus Salim, yang melibatkan YouTuber Pratiwi Novianthi.
Awal Mula Permasalahan
Segalanya dimulai setelah Farhat Abbas, yang merupakan kuasa hukum Agus Salim, melaporkan Denny Sumargo ke Polres Jakarta Selatan. Laporan ini muncul setelah Denny mendatangi rumah Farhat Abbas. Aksi tersebut dilakukan Denny setelah Farhat Abbas menyatakan akan “menghajar” dirinya, yang didasari oleh komentar Denny yang dianggap tidak sopan dalam sebuah video. Dalam video itu, Farhat Abbas menuduh Denny menyalahkan Novi, yang menurutnya tidak sesuai dengan kenyataan.
“Kalau pembicaraan saya dengan Denny Sumargo, Denny menyalahkan Novi,” kata Farhat Abbas dalam video yang sempat viral di TikTok pada 31 Oktober 2024.
Denny, yang merasa pernyataannya salah dimaknai, menanggapi tuduhan tersebut dengan menuliskan komentar “tae” beserta emoji tertawa. Kejadian ini semakin memanas, dan Denny pun akhirnya mendatangi rumah Farhat Abbas untuk meminta klarifikasi atas pernyataan “menghajar” yang diucapkan Farhat.
Pada pertemuan yang berlangsung di rumah Farhat, Denny menjelaskan bahwa kata “tae” yang ia tuliskan bukanlah kata kotor, melainkan bahasa dari suku Bugis yang berarti “tidak”. Farhat Abbas, di sisi lain, mengungkapkan bahwa yang dimaksud dengan “menghajar” adalah LSM Hukum Jamin Rakyat yang dia ketuai, bukan tindakan kekerasan.
Meskipun pada pertemuan itu tidak ada keributan, Denny Sumargo merasa bahwa masalah tersebut sudah seharusnya selesai. Keduanya telah saling mengklarifikasi dan menjelaskan maksud dari pernyataan masing-masing. Namun, setelah itu, situasi malah semakin berkembang.
“Baca juga: Marselino Ferdinan 3,8 Juta Followers, Melebihi Oxford United!”
Denny awalnya menganggap masalah ini sudah berakhir setelah pertemuan dengan Farhat Abbas. Namun, tak lama setelahnya, Farhat melaporkan Denny atas dugaan diskriminasi ras dan ujaran kebencian. Hal ini membuat Denny merasa terganggu, karena menurutnya, masalah ini sudah diselesaikan secara damai.
“Masalah itu udah selesai. Saya anggap sudah selesai kan, damai. Tapi setelah itu dipanjangkan kan jadi awalnya saya berpikir, ‘Ini orang mau ke mana sih?'” ungkap Denny saat ditemui di Polda Metro Jaya, Senin (18/11/2024).
Meskipun Denny semula tidak berniat untuk memperpanjang masalah ini, ia akhirnya mengikuti saran dari kuasa hukumnya dan memutuskan untuk melaporkan dugaan pengancaman yang diterimanya. Denny merasa perlu mengambil langkah hukum ini untuk melindungi dirinya.
Denny Sumargo menjelaskan bahwa laporan tersebut merupakan bentuk antisipasi dan langkah yang tepat setelah ancaman yang diterimanya. Menurut Denny, kegaduhan yang muncul akibat masalah antara Agus Salim dan Novi sudah mengarah kemana-mana, bahkan mengganggu kehidupannya.
“Bentuk pengancamannya itu akan membuat kita khawatir dan takut. Makanya saya harus ambil sikap,” jelas Denny.
Denny juga mengungkapkan bahwa persoalan donasi Agus Salim yang ditangani oleh Farhat Abbas telah memicu banyak keributan, dan hal ini membuatnya merasa perlu untuk bertindak. Bagi Denny, melaporkan masalah ini ke pihak berwajib adalah langkah yang diperlukan agar masalah ini segera menemukan titik terang.
“Simak juga: Hantu Betah Tinggal di Rumahmu Jika Kamu Lakukan 7 Hal Keliru”
Meski Denny merasa masalahnya sudah selesai, Farhat Abbas justru memperpanjangnya dengan melaporkan Denny atas dugaan diskriminasi ras dan ujaran kebencian. Denny merasa bahwa langkah Farhat ini justru mengganggu ketenangannya, dan membuat masalah semakin memanas.
“Dia perpanjang. Jadi kan saya merasa terganggu lagi,” ujar Denny.
Denny menegaskan bahwa ia tidak akan sembarangan mencabut laporan tersebut jika Farhat Abbas memilih untuk menarik laporannya. Denny percaya bahwa ketika masalah sudah masuk dalam ranah hukum, maka harus diselesaikan dengan etika yang benar, tanpa ada pihak yang merasa dirugikan.
“Saya mah dari awal nyantai saja. Cuma kalau udah masuk ranah hukum ya biarkan,” tegas Denny.
Kasus ini menunjukkan bagaimana perselisihan kecil bisa berkembang menjadi masalah yang lebih besar, apalagi ketika melibatkan dunia hukum. Denny Sumargo, yang awalnya berharap masalahnya bisa selesai secara damai, akhirnya memutuskan untuk mengambil langkah hukum agar masalah ini dapat diselesaikan dengan cara yang lebih tepat. Sementara itu, Farhat Abbas yang merasa tersinggung dengan komentar Denny, tetap memilih untuk memperpanjang masalah ini melalui laporan polisi. Apakah kasus ini akan menemukan titik terang, atau justru semakin memanas? Kita tunggu saja kelanjutannya.