Jurnal Tempo – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menyerukan ajakan penting kepada seluruh elemen masyarakat untuk menjaga kerukunan. Ajakan tersebut disampaikan melalui berbagai forum resmi. Tujuannya jelas, yakni memastikan situasi nasional tetap kondusif menjelang dan sesudah pemilu. Menurut pimpinan partai, konflik politik hanya akan merugikan semua pihak. Oleh karena itu, partisipasi aktif masyarakat sangat diharapkan. Terutama dalam menahan diri dari ujaran kebencian dan provokasi. PKB juga mengimbau tokoh masyarakat agar menjadi teladan. Di era digital, penyebaran informasi cepat sekali terjadi. Bila tidak dikendalikan, potensi konflik horizontal bisa muncul sewaktu-waktu.
Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar, menyampaikan bahwa Indonesia membutuhkan stabilitas sosial dan politik yang berkelanjutan. Dalam sebuah pidato terbuka, ia menekankan pentingnya semangat gotong royong. Ia menyebut kerukunan sebagai fondasi utama pembangunan. Partai Kebangkitan Bangsa berjanji akan mengawal proses demokrasi dengan damai. Mereka tidak hanya fokus pada kemenangan politik. Tetapi juga bertekad memelihara keharmonisan antarwarga. Dalam banyak kesempatan, partai ini mengusung nilai-nilai kebhinekaan.
“Baca Juga : Jelang Salat Idulfitri, Menag Imbau Jemaah Tiba Lebih Awal di Masjid Istiqlal”
Polarisasi politik menjadi tantangan besar di masa kini. Partai Kebangkitan Bangsa mengingatkan bahwa perbedaan pilihan adalah hal wajar. Namun, perbedaan itu jangan dijadikan alasan untuk saling membenci. Dalam rilis resminya, PKB menyayangkan adanya kelompok yang memecah belah masyarakat. Mereka menyarankan media agar bijak menyampaikan berita politik. Filter terhadap hoaks dan disinformasi harus diperkuat. Terutama menjelang pemilu yang biasanya sarat tensi.
PKB juga mendorong kalangan muda untuk aktif dalam menciptakan suasana damai. Generasi milenial dan Gen Z diharapkan lebih kritis terhadap informasi. Mereka harus mampu menjadi agen perdamaian. Media sosial bisa menjadi senjata dua sisi. Bila digunakan dengan bijak, akan sangat membantu edukasi masyarakat. Namun jika disalahgunakan, efeknya bisa membahayakan keutuhan bangsa. PKB mengajak komunitas muda untuk mengedepankan diskusi sehat.
“Simak juga: Kebijakan Zero Odol Jadi Momentum Emas Bagi Bisnis KA Logistik”
Sebagai bentuk komitmen nyata, PKB menggulirkan beberapa program sosial. Salah satunya adalah “PKB Peduli Damai” yang digelar di berbagai daerah. Program ini menyasar masyarakat akar rumput. Tujuannya untuk menyebarkan pesan toleransi dan perdamaian. Melalui pelatihan, seminar, hingga bakti sosial. Semua kegiatan tersebut diharapkan menjadi solusi nyata di tengah masyarakat. PKB juga bekerja sama dengan lembaga keagamaan untuk memperkuat nilai-nilai moral.
PKB menyoroti pentingnya netralitas aparatur negara. Mereka mengingatkan agar institusi seperti TNI dan Polri tidak terlibat dalam konflik kepentingan. Semua pihak harus menjunjung tinggi profesionalisme. Lembaga pemilu pun diimbau tetap transparan dan adil. Netralitas adalah kunci utama agar proses demokrasi berjalan baik. PKB menegaskan bahwa kemenangan harus diraih secara bersih.
Tahun politik selalu membawa dinamika tersendiri. PKB melihat potensi gesekan akan semakin meningkat. Oleh karena itu, pendekatan persuasif perlu dikedepankan. Dialog antarumat dan antarpartai harus digalakkan. PKB mengusulkan forum rutin antar-elite politik. Tujuannya menciptakan komitmen bersama untuk menahan diri. Mereka percaya bahwa bangsa besar ini bisa menghadapi tantangan bila bersatu.