Economic

Pertumbuhan Ekonomi Harus Sejalan Komitmen Net Zero Emission

Jurnal Tempo – Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), Vivi Yulaswati, menekankan pentingnya pemenuhan komitmen net zero emission (NZE) seiring pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Transformasi Ekonomi yang Diperlukan

Vivi menyatakan, “Kita tidak bisa tumbuh seperti yang lalu. Kondisi global saat ini mengharuskan kita bertransformasi.” Hal ini dikarenakan tantangan perubahan iklim, hilangnya keanekaragaman hayati, dan polusi yang semakin meningkat.

Komitmen Global dan Target Emisi

Dalam konteks global, Perjanjian Paris 2015 mengharuskan negara-negara untuk membatasi kenaikan suhu di bawah 2 derajat Celcius. Oleh karena itu, target pemangkasan emisi karbon menjadi nol bersih pada tahun 2050 semakin mendesak.

Baca juga: Penahanan Hasil Ekspor di Indonesia Terkait Rencana Kebijakan

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di sisi lain, Indonesia harus terus mendorong pertumbuhan ekonomi. Negara ini telah masuk dalam kategori berpendapatan menengah selama 30 tahun. Meski sempat mengalami kemajuan, Indonesia kembali mengalami penurunan akibat krisis ekonomi 1998 dan pandemi COVID-19.

Vivi mengingatkan, “Jika kita tidak hati-hati, kita bisa terjebak dalam kategori yang sama seperti Argentina.” Untuk menghindari hal ini, pemerintah menargetkan pencapaian visi Indonesia Emas 2045.

Mencapai status negara maju tidak hanya berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi. Namun, perlu diimbangi dengan pengurangan emisi karbon yang signifikan. “Transformasi ekonomi menuju net zero emission harus dilakukan secara lebih intensif,” jelas Vivi.

Pemerintah juga sedang menyiapkan dokumen iklim kedua, yaitu Second Nationally Determined Contribution (NDC). Dalam dokumen ini, Indonesia berkomitmen untuk mengurangi emisi hingga 31,89 persen pada tahun 2030. Dengan dukungan internasional, target ini dapat ditingkatkan menjadi 43,2 persen.

Simak juga: Illuminati Dalam Teori Konspirasi Pemerintahan Dunia

Vivi menambahkan, “Berbicara tentang NDC, kita berusaha memenuhi komitmen yang terus diperkuat.” Upaya ini mencakup dukungan dari berbagai perusahaan besar untuk mempercepat pencapaian net zero emission.

Dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045, pemerintah menargetkan penurunan intensitas gas rumah kaca (GRK) sebesar 93,5 persen pada tahun 2045. “Kita harus beralih ke energi bersih dan meninggalkan batu bara,” ungkap Vivi.

Ia menekankan, “Perkembangan teknologi dan inovasi membuka peluang untuk bergerak menuju energi yang lebih bersih.” Dengan langkah-langkah ini, Indonesia diharapkan dapat mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.