Jurnal Tempo – Kecelakaan tragis yang melibatkan pesawat Jeju Air di Bandara Muan, Korea Selatan, menjadi peristiwa yang mengundang perhatian luas. Pesawat yang membawa 181 penumpang ini mengalami kecelakaan fatal, menyebabkan 28 orang meninggal dunia. Berikut adalah fakta-fakta penting di balik kejadian ini yang wajib diketahui.
Kecelakaan terjadi pada pukul 19.30 waktu setempat. Pesawat dilaporkan menghadapi cuaca buruk selama penerbangan, yang diduga menjadi salah satu faktor utama penyebab insiden ini. Saat hendak mendarat di Bandara Muan, pesawat kehilangan kontrol dan jatuh di area landasan pacu.
Pesawat yang terlibat adalah model Boeing 737 milik Jeju Air, maskapai terkenal di Korea Selatan. Dari total 181 penumpang, mayoritas adalah warga lokal yang bepergian untuk liburan. Beberapa korban selamat mengungkapkan bahwa mereka mendengar suara keras sebelum pesawat kehilangan ketinggian.
“Baca Juga : Fenomena Tidur Ketindihan, Penyakit atau Paranormal?”
Tim investigasi gabungan, termasuk otoritas penerbangan Korea Selatan, telah dikerahkan untuk menyelidiki penyebab kecelakaan. Data dari kotak hitam pesawat diharapkan memberikan petunjuk penting. Cuaca ekstrem dan kemungkinan kerusakan teknis menjadi fokus utama penyelidikan ini.
Setelah kecelakaan, tim penyelamat segera tiba di lokasi untuk mengevakuasi para korban. Proses evakuasi berlangsung selama lebih dari 12 jam karena medan yang sulit dan kondisi malam hari. Sebanyak 153 penumpang yang selamat kini dirawat di rumah sakit terdekat, sebagian besar menderita luka ringan hingga serius.
Kejadian ini kembali memunculkan diskusi tentang keselamatan penerbangan di tengah cuaca ekstrem. Beberapa pihak meminta agar regulasi terkait prosedur pendaratan diperketat, terutama saat menghadapi kondisi cuaca yang buruk. Selain itu, reputasi Jeju Air juga menjadi sorotan tajam.
“Simak juga: Batuk Hilang dengan Herbal, Ini Rekomendasinya”
Jeju Air mengeluarkan pernyataan resmi yang menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban. Maskapai juga berjanji untuk bekerja sama penuh dengan pihak berwenang selama proses investigasi berlangsung. “Keselamatan penumpang adalah prioritas utama kami,” kata juru bicara Jeju Air.
Masyarakat Korea Selatan menunjukkan simpati yang besar terhadap keluarga korban. Kampanye penggalangan dana untuk membantu keluarga yang terdampak telah dimulai di berbagai platform online. Sementara itu, banyak yang mendesak pemerintah untuk meningkatkan pengawasan terhadap maskapai domestik.
Kecelakaan ini menjadi pengingat bahwa keselamatan dalam dunia penerbangan harus menjadi perhatian utama. Diharapkan, investigasi yang dilakukan dapat membawa pelajaran penting bagi industri penerbangan, sehingga tragedi serupa tidak terulang di masa mendatang.