Jurnal Tempo – Lebaran 2025 masih beberapa bulan lagi. Namun, persiapan untuk arus mudik sudah mulai terlihat. Pemerintah, khususnya Kementerian Perhubungan, telah mengantisipasi lonjakan pemudik. Berdasarkan prediksi, arus mudik akan dimulai pada 21 Maret. Hal ini sejalan dengan perkiraan libur nasional dan cuti bersama.
Kementerian Perhubungan memperkirakan jumlah pemudik akan meningkat dibanding tahun sebelumnya. Faktor utama adalah pertumbuhan ekonomi yang membaik. Selain itu, ketersediaan moda transportasi semakin luas. Peningkatan infrastruktur juga mendorong lebih banyak masyarakat melakukan perjalanan. Tahun ini, jalur darat tetap menjadi pilihan utama.
“Baca Juga : Pakar Soroti Menu Makan Gratis yang Mengandung UPF Tinggi Gula”
Menhub telah menginstruksikan optimalisasi moda transportasi untuk lebaran 2025. Kereta api menjadi salah satu opsi favorit masyarakat. Selain itu, pemerintah menyiapkan tambahan armada bus dan pesawat. Transportasi laut juga mendapat perhatian, terutama bagi pemudik dari wilayah timur. Semua moda akan dipantau ketat guna mencegah lonjakan tarif.
Jalur tol Trans-Jawa dan Trans-Sumatra akan menjadi tumpuan utama. Namun, pemerintah juga menyiapkan jalur alternatif. Ini dilakukan guna menghindari kemacetan parah. Beberapa ruas tol akan diberlakukan sistem satu arah. Selain itu, ada rekayasa lalu lintas di titik rawan kepadatan.
“Simak juga: Universitas Indonesia Minta Bahlil Lahadalia Perbaiki Disertasinya”
Menhub memastikan koordinasi dengan kepolisian berjalan baik. Polda di berbagai daerah akan meningkatkan patroli. Selain itu, posko kesehatan akan disiapkan di titik strategis. Pemudik yang mengalami kelelahan bisa memanfaatkan fasilitas ini. Ambulans juga disiagakan di jalur padat kendaraan.
Setiap musim mudik, harga tiket cenderung naik drastis. Oleh karena itu, pemerintah mewajibkan operator transportasi menerapkan batas atas. Maskapai penerbangan juga diminta tidak menaikkan harga secara berlebihan. Sementara itu, KAI menambah jumlah gerbong kereta guna menampung lebih banyak penumpang.
Pemerintah mendorong pemanfaatan teknologi dalam arus mudik. Aplikasi pemantauan lalu lintas bisa digunakan pemudik untuk mencari rute terbaik. Pembelian tiket online juga semakin diminati masyarakat. Hal ini mengurangi antrean panjang di stasiun dan terminal. Selain itu, CCTV dipasang di berbagai titik untuk memantau kondisi jalan.
Menhub mengimbau masyarakat agar merencanakan mudik dengan baik. Pemudik diharapkan tidak melakukan perjalanan mendadak. Selain itu, penggunaan transportasi umum lebih disarankan guna mengurangi kepadatan jalan. Keselamatan tetap menjadi prioritas utama selama arus mudik berlangsung.