IHSG Diperkirakan Menguat dengan Potensi Koreksi Jangka Pendek
Jurnal Tempo – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan memiliki peluang untuk menguat pada perdagangan Selasa (30/9). Menurut Analis Teknikal MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, meskipun tren jangka pendek mengarah positif, potensi koreksi tetap perlu diantisipasi oleh investor.
Herditya menjelaskan bahwa IHSG berpotensi menguat menuju area 8.200–8.246. Namun, ia juga mengingatkan adanya kemungkinan koreksi lebih dahulu ke level 7.894–7.959. Oleh karena itu, para pelaku pasar disarankan untuk tetap berhati-hati meski prospek kenaikan terlihat terbuka.
Baca Juga : Penyebab Mesin Mobil Pincang yang Perlu Diwaspadai Pengemudi
Dalam riset hariannya, Herditya merekomendasikan sejumlah saham pilihan. Beberapa di antaranya adalah BREN, ITMG, PGEO, dan WIFI. Saham-saham ini dinilai memiliki potensi pergerakan positif seiring tren penguatan indeks secara teknikal.
Selain Herditya, analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova juga memberikan pandangan serupa. Ia menilai keberhasilan IHSG menembus level resisten 8.156 pada perdagangan sebelumnya membuka ruang untuk melanjutkan kenaikan hingga 8.246. Walaupun demikian, ia tetap menekankan pentingnya kewaspadaan jika level 8.200 tidak berhasil ditembus.
Ivan memperkirakan pergerakan IHSG hari ini berada pada support 8.005, 7.940, 7.821, hingga 7.742. Sementara itu, area resistance diperkirakan berada di 8.200, 8.246, 8.300, hingga 8.394. Dengan demikian, pergerakan indeks diprediksi cukup dinamis dengan potensi penguatan yang disertai risiko koreksi.
Selain proyeksi indeks, Ivan juga merekomendasikan sejumlah saham unggulan. Rekomendasinya mencakup ANTM, ISAT, JPFA, MDKA, serta PGAS. Saham-saham tersebut dinilai dapat menjadi opsi menarik bagi investor yang ingin memanfaatkan momentum pasar.
Pada penutupan Senin (29/9), IHSG tercatat berada di level 8.123. Angka tersebut naik 23,91 poin atau 0,30 persen dibandingkan sesi sebelumnya. Berdasarkan data RTI Infokom, nilai transaksi mencapai Rp24,06 triliun dengan total 50,45 miliar saham yang diperdagangkan. Tercatat sebanyak 392 saham menguat, 289 saham terkoreksi, dan 117 saham stagnan.