Jurnal Tempo – Pasar tradisional hingga supermarket mengalami lonjakan harga cabai. Kenaikan ini mengejutkan banyak masyarakat. Terutama bagi pedagang makanan yang mengandalkan cabai sebagai bumbu utama. Penyebab utama lonjakan harga ini adalah faktor cuaca. Curah hujan yang tinggi menyebabkan gagal panen di beberapa daerah. Produksi cabai menurun drastis akibat kondisi cuaca yang tak menentu. Para petani pun mengeluhkan sulitnya menanam cabai di musim hujan. Selain itu, distribusi cabai juga terhambat. Banyak daerah penghasil cabai mengalami banjir. Kondisi ini menyebabkan harga cabai semakin melambung. Konsumen pun terpaksa membeli dengan harga tinggi.
“Baca Juga : Demo Anti-Hamas di Gaza: Ratusan Warga Turun ke Jalan”
Musim hujan yang panjang menjadi momok bagi petani cabai. Tanaman cabai sangat rentan terhadap cuaca ekstrem. Hujan deras menyebabkan tanah menjadi terlalu lembap. Kondisi ini membuat akar tanaman membusuk. Akibatnya, banyak tanaman cabai yang mati sebelum panen. Selain itu, hama juga semakin banyak di musim hujan. Serangan penyakit seperti antraknosa meningkat drastis. Antraknosa membuat buah cabai membusuk sebelum matang. Jika panen berhasil sekalipun, hasilnya sangat minim. Dengan pasokan yang terbatas, harga cabai melonjak tinggi.
“Simak juga: BPJS Sandra Dewi Ditanggung APBD, Apa Saja Tanggapannya?”
Tak hanya gagal panen, distribusi cabai pun mengalami kendala. Beberapa daerah penghasil cabai mengalami banjir besar. Akses jalan menuju pasar terganggu. Truk pengangkut cabai sulit melewati jalur yang tergenang air. Akibatnya, pasokan ke kota-kota besar berkurang. Para pedagang pun harus berebut stok yang tersedia. Permintaan tinggi dengan suplai yang rendah menyebabkan lonjakan harga. Konsumen tidak punya pilihan selain membeli dengan harga mahal.
Pedagang makanan menjadi pihak yang paling terdampak. Harga cabai yang tinggi membuat mereka kesulitan. Beberapa warung makan bahkan mengurangi penggunaan cabai. Ada yang mengganti cabai segar dengan cabai bubuk. Namun, cita rasa tetap berbeda. Konsumen pun ikut mengeluh karena rasa makanan berubah. Beberapa restoran besar terpaksa menaikkan harga menu. Langkah ini diambil untuk menyesuaikan biaya bahan baku. Namun, tidak semua pelanggan bisa menerima kenaikan ini.
Pemerintah mulai mengambil langkah untuk mengendalikan harga cabai. Salah satunya adalah dengan menyiapkan cadangan cabai. Beberapa daerah dengan panen lebih baik diminta menyuplai daerah yang terdampak. Selain itu, pemerintah berencana mengimpor cabai jika harga terus melonjak. Namun, impor sering kali menjadi solusi terakhir. Hal ini karena kualitas cabai impor tidak selalu sama dengan cabai lokal. Pemerintah juga memberikan bantuan kepada petani cabai. Harapannya, produksi cabai bisa kembali stabil dalam waktu dekat.