Harga Beras Naik di 200 Daerah, Ada yang Sentuh Rp60 Ribu per Kg
Jurnal Tempo – Kabar kurang menggembirakan datang dari sektor pangan. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat harga beras kembali melonjak di 200 kabupaten/kota hingga minggu ketiga Agustus 2025. Bahkan, di beberapa wilayah, harga beras sudah menembus Rp60 ribu per kilogram (kg).
Kenaikan Harga Tercatat di 14 Provinsi
Berdasarkan data Indeks Perkembangan Harga (IPH), terdapat 14 provinsi yang mengalami kenaikan, 23 provinsi turun, dan satu provinsi stabil. Komoditas yang paling memengaruhi pergerakan IPH adalah cabai merah, bawang merah, serta beras.
“Dilanjutkan karena ada 200 kabupaten/kota yang mengalami kenaikan harga beras,” ungkap Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah 2025 secara daring, Senin (25/8).
Zona 1: Jawa hingga Sulawesi
Di zona 1 yang mencakup Jawa, Lampung, Sumatera Selatan, Bali, NTB, dan Sulawesi, harga beraas medium naik 1,1 persen dibanding Juli 2025. Rata-rata harganya mencapai Rp14.005 per kg, melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp12.500.
- Kabupaten Bolaang Mongondow Timur mencatat harga tertinggi Rp17.952 per kg.
- Disusul Wakatobi Rp17.884, serta Kepulauan Siau Tagulandang Biaro dan Morowali Rp17 ribu.
Sementara itu, beras premium rata-rata mencapai Rp15.437 per kg, naik 0,83 persen. Di Wakatobi dan Kepulauan Talaud, harganya sudah menembus Rp19 ribu per kg.
Zona 2: Sumatera Utara hingga Kalimantan
Di zona 2 yang meliputi Sumatera bagian utara, Kalimantan, dan sebagian wilayah timur, harga berras medium naik 1,40 persen menjadi Rp14.872 per kg, jauh di atas HET Rp13.100.
- Kabupaten Mahakam Ulu mencatat harga tertinggi, yakni Rp19.900 per kg.
Untuk beras premium, rata-rata harganya Rp16.618 per kg, naik 0,97 persen dari bulan lalu. Mahakam Ulu kembali menjadi yang tertinggi dengan Rp21.500 per kg.
Zona 3: Maluku dan Papua, Tertinggi Rp60 Ribu
Kenaikan paling drastis terjadi di zona 3 (Maluku dan Papua). Harga beras medium melonjak 1,09 persen menjadi Rp18.899 per kg, jauh di atas HET Rp13.500.
- Kabupaten Intan Jaya, Puncak, dan Pegunungan Bintang mencatat harga beras medium di atas Rp40 ribu per kg.
- Untuk beras premium, rata-rata mencapai Rp20.709 per kg.
- Intan Jaya mencatat rekor harga tertinggi, yakni Rp60 ribu per kg.
Stabil, Tapi di Level Tinggi
Amalia menekankan bahwa meski pergerakan harga beras dan minyak goreng tergolong stabil, levelnya sudah tinggi.
“Artinya, secara level memang beras dan minyak goreng dalam kategori relatif mahal. Perubahannya rendah, tapi stabilnya di harga tinggi,” jelas Amalia.
Komoditas Lain yang Ikut Naik
Selain beras, beberapa komoditas lain juga turut memengaruhi inflasi pangan:
- Bawang merah naik harga di 309 kabupaten/kota.
- Minyak goreng masih bertahan di level tinggi.
- Cabai merah dan telur ayam ras masih berkontribusi pada inflasi, meski jumlah daerah dengan kenaikan harga mulai menurun.
Dengan kondisi ini, masyarakat di berbagai daerah harus ekstra waspada menghadapi gejolak harga pangan, terutama jelang akhir tahun.