Edukatif

Pesawat Terbang Berbahan Bakar Minyak Kelapa

Jurnal Tempo – Simak bagaimana minyak kelapa diolah menjadi bahan bakar pesawat terbang yang ramah lingkungan yang mampu kurangi emisi karbon! Inovasi ramah lingkungan dalam dunia penerbangan semakin berkembang. Salah satunya adalah penggunaan minyak kelapa sebagai bahan bakar pesawat.
Peneliti Ahli Madya dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Deliana Dahnum, PhD, menyampaikan bahwa minyak kelapa dapat diolah menjadi bio-jet fuel, bahan bakar yang berpotensi besar mengurangi emisi karbon.

Baca juga: Sungai Simo Hilir, Tragedi Sang Remaja Tewas Tenggelam

Bio-Jet Fuel: Solusi Kurangi Emisi hingga 80% Pesawat Terbang

Penerbangan diketahui menyumbang 11-12% emisi karbon dioksida global, serta sekitar 2% dari total emisi gas rumah kaca.

Bio-jet fuel berbahan dasar minyak kelapa dapat menjadi solusi untuk mengurangi emisi tersebut hingga 80%. Dengan inovasi ini, sektor penerbangan memiliki peluang besar untuk berkontribusi dalam mengatasi perubahan iklim.

Menurut Deliana, bahan baku bio-jet fuel berasal dari biomassa yang melimpah di alam, termasuk kelapa. Hal ini menjadi keuntungan besar bagi Indonesia yang merupakan salah satu pengekspor kelapa terbesar di dunia.

Memanfaatkan Sisa Kelapa yang Ditolak Ekspor
Banyak kelapa yang tidak memenuhi standar ekspor, seperti terlalu matang, berukuran kecil, atau berjamur.

Deliana menilai sisa kelapa ini memiliki potensi besar untuk diolah menjadi bahan bakar. Sekitar 20-30% kelapa yang ditolak ekspor dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi baru.

Langkah ini tidak hanya mengurangi limbah, tetapi juga menambah nilai ekonomis dari kelapa yang sebelumnya dianggap tidak berguna.

Proses Pembuatan Minyak Kelapa Menjadi Bio-Jet Fuel

Bio-jet fuel dibuat melalui proses hidroproses yang menggunakan katalis khusus.

BRIN telah mengembangkan katalis bernama Metal Organic Framework (MOF), yang memiliki keunggulan seperti luas permukaan besar dan banyaknya sisi aktif.

Katalis ini memainkan peran penting dalam mengubah minyak kelapa menjadi bahan bakar pesawat. Dengan proses yang lebih sederhana, bio-jet fuel dapat dihasilkan secara efisien.

“Material katalis ini dirancang untuk mengonversi minyak kelapa yang tidak layak ekspor menjadi bio-jet fuel,” jelas Deliana.

Penelitian ini melibatkan serangkaian uji alat dan karakterisasi material untuk memastikan kualitas produk yang dihasilkan.

Simak juga: Kelola Dana Darurat Dalam 4 Langkah Mudah Agar Tak Tersesat

Potensi Minyak Kelapa sebagai Energi Masa Depan

Inovasi penggunaan minyak kelapa sebagai bahan bakar pesawat menunjukkan potensi besar Indonesia dalam pengembangan energi terbarukan.

Dengan sumber daya kelapa yang melimpah, bio-jet fuel dapat menjadi alternatif ramah lingkungan untuk bahan bakar fosil.

Selain mengurangi emisi karbon, inovasi ini juga mendukung keberlanjutan lingkungan sekaligus meningkatkan nilai ekonomi kelapa di Indonesia.