Jurnal Tempo – Di tengah kondisi sosial yang cukup memprihatinkan, tersebarnya tautan “pendaftaran guru Sekolah Rakyat 2025” di Facebook menjadi cerminan betapa rentannya masyarakat kita terhadap informasi hoaks. Bukan sekadar isu remeh, hoaks ini menyasar satu hal yang sangat dekat dengan kebutuhan masyarakat: peluang menjadi guru. Imbasnya bukan cuma keuangan, tapi kepercayaan dan keamanan data pribadi juga terancam.
Kita harus jujur mengakui bahwa tawaran pendaftaran guru gratis semacam ini sangat menggoda. Apalagi di masa kini, ketika kebutuhan tenaga pendidik masih tinggi dan kesempatan mendapatkan posisi mengajar di sekolah negeri kerap sulit, wajar banyak orang langsung tertarik begitu melihat tautan seperti ini. Oleh karena itu, begitu tersebar di media sosial sejak 22 Juni 2025, postingan itu memicu ribuan likes, komentar, dan shares—padahal ia bukan dari saluran resmi.
Anggota masyarakat yang benar-benar serius mencari peluang kerja di sektor pendidikan perlu berhenti sejenak dan bertanya, “Apakah ini benar-benar resmi?” Sayangnya, rasa ingin cepat menangkap peluang menghantui kita, sehingga kita kerap melampaui proses verifikasi.
“Baca juga: Tsunami PHK, Microsoft Rumahkan 9.000 Karyawan“
Tim Cek Fakta jurnaltempo.com melakukan investigasi mendalam dan menegaskan bahwa tautan tersebut bukan milik resmi pemerintah. Situs yang diarah oleh tautan tersebut meminta data sensitif seperti username dan kata sandi, tanpa menjamin keamanan dan kerahasiaan. Ini adalah ciri khas modus phishing, di mana data pribadi Anda bisa dicuri dan disalahgunakan—baik untuk pencurian identitas, pembobolan akun, maupun manipulasi data.
Lebih parahnya lagi, setelah dikonfirmasi ke Florida Fish and Wildlife Conservation Commission, pihak mereka menyatakan tidak ada situs terkait. Maaf—ini hoaks. Jadi, setiap data yang Anda masukkan bisa saja jatuh ke tangan pelaku kejahatan siber.
Untuk mencegah publik menjadi korban, berikut adalah petunjuk resmi:
Meskipun terlihat sepele, hoaks seperti ini memiliki dampak yang luas:
Melalui kanal Cek Fakta, jurnaltempo.com secara konsisten mengungkap hoaks terkait pendidikan. Beberapa contohnya:
Namun media saja tidak cukup. Kita juga perlu:
Sebagai warga negara yang cerdas digital, kita bisa ikut berperan aktif:
Pendaftaran guru adalah akses sosial yang sangat penting, terutama di negara kita yang butuh tenaga pendidik berkualitas. Namun berharap tanpa waspada bisa berujung fatal. Hoaks bisa merusak mimpi, mencuri data, dan menurunkan kepercayaan publik terhadap pemerintah.
Mari kita jadikan ini sebagai momentum untuk memperkuat:
Dengan begitu, kita tidak hanya melindungi diri sendiri, tapi juga mendukung masa depan pendidikan Indonesia yang lebih bersih, ikhlas, dan berintegritas.