Shell dan SPBU Swasta Kini Impor BBM Lewat Pertamina untuk Atasi Kelangkaan
Jurnal Tempo – Pemerintah akhirnya mengambil langkah nyata untuk meredakan keresahan masyarakat terkait kelangkaan BBM. Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengumumkan bahwa sejumlah SPBU swasta, termasuk Shell Indonesia, BP AKR, Vivo, dan ExxonMobil, kini bersedia mengimpor BBM dengan menggandeng PT Pertamina (Persero). Keputusan ini diharapkan menjadi solusi praktis sekaligus adil dalam menjaga pasokan energi nasional.
Dalam keterangannya, Bahlil menjelaskan bahwa bentuk kerja sama ini akan dilakukan melalui impor base fuel atau bahan bakar dasar dengan kadar oktan murni. Nantinya, pencampuran aditif dilakukan di tangki masing-masing SPBU. Dengan begitu, transparansi mutu tetap terjaga dan distribusi berjalan sesuai standar yang berlaku.
Agar tidak muncul persoalan terkait kualitas, disepakati pula mekanisme joint surveyor sebelum pengiriman dilakukan. Pertamina bersama para SPBU swasta akan menunjuk lembaga survei yang sama untuk memastikan bahwa minyak yang masuk tetap murni dan sesuai spesifikasi. “Agar tidak ada dusta di antara kita,” ujar Bahlil, menegaskan pentingnya kepercayaan dalam kolaborasi ini.
Bahlil juga menekankan bahwa skema pembelian akan dilakukan secara business-to-business (B2B). Acuan harga ditetapkan pada Indonesian Crude Price (ICP), sehingga tidak ada pihak yang dirugikan. Prinsip keadilan menjadi pegangan agar baik Pertamina maupun SPBU swasta sama-sama diuntungkan dalam kerja sama ini.
Kementerian ESDM mencatat Pertamina Patra Niaga masih memiliki sisa kuota impor sebesar 34 persen atau sekitar 7,52 juta kiloliter. Dari jumlah tersebut, sebagian dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan tambahan SPBU swasta hingga akhir tahun 2025 sebesar 571.748 kiloliter. Angka ini dianggap cukup untuk menjaga stabilitas pasokan di tengah meningkatnya konsumsi masyarakat.
Kebijakan kolaborasi ini bukan hanya sekadar respons darurat terhadap kelangkaan BBM, tetapi juga bagian dari strategi jangka panjang pemerintah. Dengan adanya kerja sama antara Pertamina dan perusahaan swasta, diharapkan distribusi energi lebih efisien, kualitas terjaga, dan kepentingan masyarakat tetap menjadi prioritas utama.