Jurnal Tempo – Langkah besar Apple untuk memperluas operasinya di Asia Tenggara kini semakin nyata. Rosan Roeslani, Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat, mengungkap bahwa perusahaan teknologi asal Cupertino tersebut telah resmi membeli lahan di Batam. Menurut Rosan, pembelian lahan ini menjadi bukti keseriusan Apple dalam menanamkan investasi di Indonesia, khususnya di kawasan yang dikenal strategis untuk kegiatan industri dan teknologi. Pernyataan Rosan menimbulkan gelombang optimisme dari berbagai pihak. Dalam konferensi pers terbaru, ia menyatakan bahwa komunikasi intens antara pemerintah Indonesia dan Apple sudah terjalin sejak beberapa tahun terakhir. Hal ini bertujuan agar investasi asing bisa masuk dan membuka lapangan kerja baru di dalam negeri. Apple sendiri telah lama memiliki ketertarikan untuk memperluas manufaktur dan pusat inovasi di Asia.
Batam dianggap sebagai lokasi unggulan karena posisinya yang sangat dekat dengan Singapura. Selain itu, biaya produksi di Batam lebih kompetitif dibandingkan dengan negara-negara tetangga. Pemerintah juga memberikan banyak insentif untuk mendorong investasi asing langsung. Keberadaan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Batam menjadi daya tarik tersendiri bagi perusahaan multinasional. Akses transportasi yang memadai dan infrastruktur yang terus diperbaiki turut memperkuat posisi Batam. Jika Apple benar-benar membangun fasilitas besar di sana, ini akan mengangkat status Batam sebagai pusat teknologi. Pemerintah setempat menyambut baik kabar ini dan berjanji akan mempermudah proses perizinan yang dibutuhkan.
“Baca Juga : Vivo T4 5G Hadir, Solusi untuk Pengguna Aktif Seharian”
Kehadiran Apple diprediksi akan mendorong pertumbuhan berbagai sektor industri penunjang. Industri komponen elektronik, logistik, hingga layanan penunjang digital akan terdampak positif. Banyak UMKM juga berpotensi menjadi bagian dari rantai pasok Apple di Indonesia. Pemerintah berharap bahwa kerja sama ini tidak sekadar menghadirkan fasilitas produksi, tetapi juga membawa transfer teknologi. Pelatihan tenaga kerja lokal dan pembangunan pusat riset diharapkan menjadi bagian dari kesepakatan jangka panjang. Selain itu, dengan hadirnya Apple, reputasi Indonesia di mata investor global bisa semakin menguat.
Sejak awal 2023, Apple dan pemerintah telah menjalin komunikasi intensif. Fokusnya bukan hanya pada investasi fisik tetapi juga pengembangan SDM digital. Apple sudah memiliki Apple Developer Academy di Indonesia yang tersebar di beberapa kota. Program ini menjadi fondasi untuk menyiapkan talenta lokal agar siap bersaing di ranah global. Rosan menyebutkan bahwa pemerintah akan memperluas kerja sama dalam bentuk inkubasi startup dan pengembangan AI. Melalui pendekatan ini, pemerintah berharap pertumbuhan ekonomi digital Indonesia dapat dipercepat.
“Simak juga: Apindo dan BPJPH Bersatu, Sertifikasi Halal Kini Lebih Mudah“
Selain Apple, beberapa perusahaan teknologi dunia lainnya juga melirik Indonesia sebagai pusat ekspansi. Faktor-faktor seperti pasar yang besar, bonus demografi, dan stabilitas ekonomi menjadi daya tarik utama. Pemerintah juga gencar mempromosikan ekosistem digital dalam berbagai forum internasional. Dengan beragam insentif, termasuk tax holiday dan kemudahan impor alat produksi, investor semakin percaya diri. Apple adalah contoh nyata bahwa Indonesia bukan hanya pasar, tetapi juga bisa menjadi pusat inovasi. Batam, sebagai bagian dari kawasan pertumbuhan strategis, memiliki peluang besar untuk berkembang.
Kabar investasi Apple disambut antusias oleh pelaku usaha di dalam negeri. Mereka menilai kehadiran Apple akan meningkatkan kepercayaan investor terhadap Indonesia. Kalangan akademik juga memberikan respons positif terhadap rencana ini. Mereka menekankan pentingnya kolaborasi riset antara perguruan tinggi dan Apple. Peluang untuk meningkatkan kualitas lulusan melalui magang atau kerja sama riset dianggap sangat besar. Pemerintah didorong untuk membuat kebijakan pendidikan yang mendukung kebutuhan industri masa depan.
Salah satu tujuan besar dari masuknya investasi teknologi adalah peningkatan kualitas SDM. Pemerintah dan Apple diharapkan bekerja sama dalam menciptakan program pelatihan. Tenaga kerja lokal harus mendapatkan akses terhadap pengetahuan dan teknologi terbaru. Dengan begitu, mereka tidak hanya menjadi pekerja, tetapi juga inovator. Apple bisa membuka pusat pelatihan baru yang fokus pada coding, desain, dan rekayasa perangkat keras. Dalam jangka panjang, ini akan membantu membentuk ekosistem teknologi yang mandiri.