Jokowi Nilai Purbaya Yudhi Sadewa Punya Mazhab Ekonomi Berbeda dengan Sri Mulyani
Jurnal Tempo – Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan tanggapan positif atas penunjukan Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan menggantikan Sri Mulyani. Menurut Jokowi, dirinya sudah lama mengenal Purbaya secara pribadi dan menilai kehadirannya di kabinet akan memberikan warna baru. Dalam pernyataannya di Solo, Jokowi menyebut Purbaya sebagai sosok yang kompeten dengan pendekatan ekonomi yang khas.
Jokowi menegaskan bahwa Purbaya memiliki mazhab ekonomi yang berbeda dibandingkan Sri Mulyani. Jika Sri Mulyani lebih dikenal dengan pendekatan fiskal yang ketat dan disiplin anggaran, Purbaya dinilai lebih fleksibel dalam mengelola belanja pemerintah. Perbedaan pandangan ini diyakini dapat memberikan dinamika baru dalam kebijakan ekonomi Indonesia.
Menurut Jokowi, pergantian menteri keuangan ini langsung disambut positif oleh pasar. Hal tersebut terlihat dari pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) dan nilai tukar rupiah. Meski sempat melemah, keduanya kembali menguat setelah Purbaya resmi dilantik. Bagi Jokowi, hal ini menjadi sinyal penting bahwa kepercayaan investor terhadap Indonesia mulai pulih.
Jokowi menilai respon positif pasar menunjukkan potensi masuknya kembali aliran dana asing ke Indonesia. Kepercayaan investor dianggap menjadi modal penting untuk menjaga stabilitas sekaligus memperkuat fondasi pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan masuknya dana asing, diharapkan perekonomian domestik semakin bergairah.
Dalam pernyataannya, Purbaya menegaskan akan memaksimalkan realisasi belanja pemerintah hingga akhir 2025. Menurutnya, perlambatan ekonomi pada kuartal III terjadi karena rendahnya penyerapan anggaran. Oleh karena itu, ia berkomitmen agar tidak ada lagi sisa anggaran lebih (SAL) yang menumpuk seperti sebelumnya.
Salah satu langkah konkret Purbaya adalah memindahkan dana pemerintah yang menganggur di Bank Indonesia, senilai Rp200 triliun, ke lima bank umum dalam bentuk deposito. Bank-bank tersebut adalah BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI. Langkah ini diharapkan dapat memperluas akses kredit masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi riil.
Kebijakan penempatan dana pemerintah tersebut diatur dalam Keputusan Menteri Keuangan (KMK) Nomor 276 Tahun 2025. Beleid ini mengatur pengelolaan kas negara agar lebih optimal dalam mendukung pelaksanaan program pemerintah dan pertumbuhan ekonomi. Aturan tersebut resmi berlaku sejak 12 September 2025 dan menjadi dasar pelaksanaan strategi Purbaya.
Pergantian menteri keuangan dari Sri Mulyani ke Purbaya menandai babak baru dalam pengelolaan fiskal Indonesia. Meski terdapat tantangan besar berupa tekanan ekonomi global dan kebutuhan menjaga defisit anggaran, langkah-langkah yang diambil diharapkan mampu memperkuat daya tahan ekonomi nasional. Jokowi menekankan pentingnya menjaga kepercayaan publik dan investor agar program pemerintah berjalan efektif.