Jurnal Tempo – Kunjungan resmi Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan ke Indonesia pada awal Februari 2025 membawa angin segar dalam hubungan bilateral antara kedua negara. Dalam pertemuan tersebut, Indonesia dan Turki sepakat untuk mempererat kerjasama di berbagai bidang strategis. Selama kunjungan tersebut, kedua negara menandatangani 13 kesepakatan kerja sama yang bertujuan untuk meningkatkan hubungan ekonomi, politik, serta sektor-sektor lain yang memiliki potensi besar. Penandatanganan perjanjian ini dianggap sebagai langkah maju dalam memperkokoh hubungan diplomatik dan kemitraan yang saling menguntungkan.
Kerja sama ekonomi dengan Recep Tayyip Erdogan menjadi salah satu fokus utama dalam pertemuan ini. Indonesia dan Turki sepakat untuk meningkatkan volume perdagangan kedua negara, dengan tujuan mencapai angka yang lebih tinggi dalam waktu dekat. Pemerintah Indonesia berharap bahwa peningkatan kerja sama ekonomi ini dapat membuka peluang bagi sektor-sektor seperti manufaktur, teknologi, dan energi. Di sisi lain, Turki juga memiliki keinginan untuk memperluas pasar ekspornya di Asia Tenggara, dan Indonesia merupakan pasar yang sangat potensial untuk itu. Selain itu, kedua negara juga menyepakati berbagai inisiatif untuk mengurangi hambatan perdagangan dan meningkatkan akses bagi produk-produk masing-masing negara ke pasar domestik.
“Baca Juga : Kenapa Jam Tangan Jarang Dipakai di Tangan Kanan?”
Sektor infrastruktur juga mendapat perhatian khusus dalam kesepakatan ini. Indonesia dan Turki memiliki kesepakatan untuk saling berkolaborasi dalam pengembangan proyek-proyek infrastruktur besar, termasuk pembangunan jalan, jembatan, serta fasilitas transportasi. Turki, yang dikenal memiliki pengalaman luas dalam pembangunan infrastruktur, berharap dapat mentransfer pengetahuan dan keterampilan mereka ke Indonesia. Dengan adanya kerja sama ini, Indonesia diharapkan dapat mempercepat pembangunan infrastruktur yang sangat dibutuhkan untuk menunjang pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi. Pembangunan infrastruktur yang baik tentu akan mendukung konektivitas dan mempermudah mobilitas barang dan jasa.
Di sektor energi, kedua negara juga menyepakati untuk menjajaki potensi kerjasama dalam pengembangan energi terbarukan. Indonesia yang kaya akan sumber daya alam, seperti panas bumi dan energi terbarukan lainnya. Dapat bekerja sama dengan Turki dalam teknologi energi yang lebih ramah lingkungan. Turki sendiri telah banyak mengembangkan teknologi terkait energi terbarukan, yang bisa diadopsi untuk memajukan sektor energi Indonesia. Selain itu, kedua negara juga berencana untuk meningkatkan kolaborasi di bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Dalam era digital, kerja sama di sektor TIK sangat penting, terutama dalam menghadapi tantangan globalisasi yang terus berkembang.
“Simak juga: Sejarah Nama Kominfo, dari Departemen Penerangan ke Komunikasi Digital”
Selain dalam bidang ekonomi, Recep Tayyip Erdogan juga berkerja sama Indonesia dan Turki juga menyentuh aspek politik dan diplomatik. Kedua negara sepakat untuk terus memperkuat hubungan dalam forum internasional, termasuk di PBB dan organisasi lainnya. Dengan saling mendukung dalam berbagai forum internasional, Indonesia dan Turki berharap dapat menciptakan iklim yang lebih stabil di kawasan Asia dan Timur Tengah. Kedua negara juga memiliki peran penting dalam menjaga perdamaian dan keamanan global, dan dengan meningkatkan kerja sama, mereka dapat berperan lebih aktif dalam penyelesaian berbagai masalah internasional.
Selain aspek ekonomi dan politik, Indonesia dan Turki juga sepakat untuk memperluas kerja sama di bidang pendidikan dan kebudayaan. Kedua negara menganggap bahwa pertukaran budaya dan pendidikan adalah salah satu cara untuk mempererat hubungan antar rakyat. Program beasiswa, pelatihan, serta pertukaran pelajar antara kedua negara menjadi langkah strategis untuk membangun pemahaman yang lebih baik. Kerja sama ini juga membuka peluang bagi mahasiswa Indonesia untuk belajar di Turki dan sebaliknya, yang diharapkan dapat memperkuat ikatan sosial budaya di masa depan.