Jurnal Tempo – Gempa Vanuatu berkekuatan magnitudo 7,3 mengguncang pada Selasa, 17 Desember 2024. Guncangan hebat ini tidak hanya menyebabkan kerusakan infrastruktur, tetapi juga menghancurkan salah satu gedung diplomatik Amerika Serikat di wilayah tersebut. Kejadian ini memicu kekhawatiran global tentang kesiapan Vanuatu menghadapi bencana alam serupa di masa depan.
“Baca Juga : Kronologi Misteri Penembakan Brian Thompson dan Jejak Pelaku”
Gempa berkekuatan tinggi ini memiliki episentrum di Samudra Pasifik, sekitar 200 kilometer dari pantai Vanuatu. Guncangan dirasakan hingga ibu kota Port Vila, menyebabkan kerusakan besar pada bangunan, termasuk kantor Kedutaan Besar Amerika Serikat. Menurut saksi mata, gempa terjadi pada dini hari, sehingga banyak orang tidak sempat menyelamatkan barang berharga mereka. Tidak hanya gedung diplomatik AS yang rusak, beberapa fasilitas umum seperti rumah sakit dan sekolah juga terkena dampaknya. Pemerintah Vanuatu melaporkan bahwa hingga saat ini ada ratusan warga yang terluka, dengan puluhan lainnya masih dinyatakan hilang.
Setelah bencana ini, pemerintah Vanuatu langsung mengaktifkan protokol darurat nasional. Upaya evakuasi dilakukan dengan melibatkan lembaga-lembaga internasional, termasuk Badan PBB untuk Pengurangan Risiko Bencana. Sementara itu, Amerika Serikat telah mengirimkan tim bantuan untuk membantu pemulihan gedung diplomatik mereka dan mendukung proses pencarian korban. Selain itu, negara-negara tetangga seperti Australia dan Selandia Baru juga turut memberikan bantuan logistik. Pesawat militer dikirim untuk mengangkut peralatan medis, makanan, dan air bersih ke daerah yang paling parah terdampak gempa.
“Simak juga: Tips Efektif Mencegah Kemacetan di Musim Liburan”
Vanuatu dikenal sebagai salah satu negara dengan risiko bencana alam tertinggi di dunia. Posisi geografisnya yang terletak di Cincin Api Pasifik menjadikannya rentan terhadap gempa bumi, tsunami, dan aktivitas vulkanik. Meskipun demikian, sistem mitigasi bencana di Vanuatu dinilai belum memadai. Menurut pakar geologi, kerusakan besar pada gedung-gedung di Vanuatu, termasuk gedung Kedubes AS, menunjukkan perlunya standar konstruksi yang lebih baik. Gedung-gedung di wilayah ini harus dirancang untuk menahan guncangan kuat, terutama di wilayah yang sering dilanda gempa bumi.
Bencana ini memberikan pelajaran penting bagi Vanuatu dan dunia internasional. Tidak hanya menunjukkan betapa pentingnya kesiapsiagaan terhadap bencana, tetapi juga mengingatkan perlunya kerjasama global dalam membantu negara-negara kecil menghadapi tantangan besar seperti ini. Bagi Amerika Serikat, kehancuran gedung diplomatik mereka menjadi pengingat akan perlunya investasi lebih dalam desain bangunan tahan gempa di wilayah rawan bencana. Sementara itu, komunitas internasional diharapkan dapat memberikan perhatian lebih kepada Vanuatu agar negara ini mampu meningkatkan ketahanannya terhadap bencana di masa depan.