Pemerintah Akan Kenalkan STEM ke Anak PAUD, Bagaimana Penerapannya?
Jurnal Tempo – Pemerintah Indonesia mulai mengambil langkah strategis untuk membentuk generasi unggul melalui pengenalan konsep STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) kepada anak-anak usia dini. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, menegaskan bahwa pendekatan yang akan digunakan sangat sesuai dengan karakteristik anak PAUD, yakni melalui metode bermain yang menyenangkan. Menurut Mu’ti, belajar di taman kanak-kanak (TK) sejatinya adalah bermain, sehingga pengenalan STEM akan dilakukan dengan cara yang menggembirakan, seperti bermain dan bernyanyi.
Abdul Mu’ti menyampaikan bahwa PAUD adalah pondasi penting dalam menciptakan kelangsungan pembelajaran jangka panjang atau learning sustainability. Oleh karena itu, pemerintah akan memulai program wajib belajar 13 tahun yang dimulai sejak tingkat TK. Dalam program ini, anak-anak akan diberikan materi dasar STEM secara perlahan dengan menekankan pada aspek eksplorasi dan kreativitas. Hal ini dinilai penting agar anak-anak terbiasa berpikir logis dan terbuka terhadap ilmu pengetahuan sejak dini.
Pendekatan bermain dipilih sebagai metode utama pengajaran STEM di PAUD karena lebih relevan dengan perkembangan kognitif dan motorik anak-anak. Anak-anak akan diajak untuk mengenali konsep-konsep dasar sains seperti sebab-akibat, pengukuran, atau struktur melalui permainan edukatif. Misalnya, permainan menyusun balok dapat mengajarkan anak tentang konsep teknik dan stabilitas bangunan. Dengan metode ini, STEM tidak terasa berat dan mampu menarik minat anak untuk terus belajar.
Mu’ti juga menegaskan bahwa pemerintah sedang menggaungkan program sains yang murah, mudah, dan menyenangkan. Konsep ini dicanangkan agar seluruh anak Indonesia, tanpa memandang latar belakang ekonomi, dapat mengakses pendidikan berkualitas. Dengan strategi ini, diharapkan akan muncul generasi yang memiliki dasar kuat di bidang STEM, sehingga mampu bersaing secara global dan mendukung visi Indonesia Emas 2045.
Dukungan penuh terhadap STEM juga datang dari Presiden Prabowo Subianto yang menekankan pentingnya menguasai teknologi modern. Dalam pidatonya, Prabowo menyoroti ancaman dunia digital, seperti serangan siber, yang menjadi alasan utama pentingnya penguasaan sains dan teknologi. Oleh sebab itu, pendidikan di bidang STEM akan menjadi fokus utama pemerintah ke depan, tanpa meninggalkan bidang-bidang lainnya.
Dengan dunia yang semakin terdigitalisasi, penguasaan STEM bukan lagi sekadar pilihan, melainkan keharusan. Prabowo menyampaikan bahwa anak-anak Indonesia harus menguasai siber dan kecerdasan buatan (AI) sebagai bekal menghadapi masa depan. Oleh karena itu, pemerintah akan mendorong penuh pendidikan STEM dari tingkat dasar hingga lanjut, sehingga Indonesia memiliki sumber daya manusia unggul dan siap menghadapi tantangan global.