Jurnal Tempo – Harga ayam broiler di pasar modern mengalami penurunan signifikan. Di Transmart, harga ayam hanya Rp28 ribu per kilogram. Penurunan harga ini menjadi kabar baik bagi konsumen. Konsumen dapat menikmati harga yang lebih terjangkau untuk kebutuhan sehari-hari. Banyak pelanggan memanfaatkan kesempatan ini untuk membeli dalam jumlah besar.
“Baca Juga : Sheryl Sheinafia: Gaya Hidup Sehat untuk Melawan Pengaruh Judi”
Penurunan harga ayam broiler ini disebabkan oleh beberapa faktor utama. Salah satunya adalah overproduksi ayam di tingkat peternak. Produksi ayam yang berlebih menyebabkan stok melimpah di pasaran. Kondisi ini membuat harga jual ayam turun drastis. Selain itu, permintaan konsumen yang menurun juga menjadi faktor pendukung. Beberapa peternak melaporkan penurunan penjualan akibat daya beli masyarakat yang melemah. Situasi ini mendorong para peternak untuk menjual ayam dengan harga lebih rendah. Di sisi lain, adanya promosi besar-besaran dari pihak supermarket seperti Transmart. Promosi ini menjadi magnet bagi konsumen untuk berbelanja.
Turunnya harga ayam memberikan dampak positif bagi konsumen. Konsumen rumah tangga merasa terbantu dengan harga yang lebih murah. Mereka dapat menghemat pengeluaran bulanan secara signifikan. Selain itu, restoran dan pedagang makanan juga mendapatkan manfaat. Mereka mampu menekan biaya produksi sekaligus meningkatkan keuntungan. Namun, di balik manfaat tersebut, ada juga dampak yang dirasakan peternak ayam. Banyak peternak mengeluhkan rendahnya keuntungan akibat harga jual yang menurun. Sebagian bahkan merugi karena harga jual tidak menutupi biaya produksi. Masalah ini perlu perhatian serius dari pemerintah dan pihak terkait.
Supermarket seperti Transmart berperan penting dalam memasarkan ayam dengan harga murah. Mereka bekerja sama dengan distributor untuk memperoleh stok ayam dalam jumlah besar. Dengan strategi harga yang kompetitif, Transmart menarik minat belanja masyarakat. Banyak pelanggan memanfaatkan promo untuk memenuhi kebutuhan protein hewani. Namun, langkah ini juga menimbulkan tantangan baru di kalangan peternak kecil. Peternak lokal sulit bersaing dengan harga yang ditawarkan oleh supermarket besar. Mereka merasa tertekan karena tidak memiliki akses langsung ke pasar modern. Perlu adanya regulasi untuk memastikan persaingan yang sehat antara peternak kecil dan distributor besar.
Pemerintah perlu mengambil langkah untuk mendukung peternak ayam di tengah situasi ini. Subsidi atau insentif produksi dapat menjadi solusi sementara. Selain itu, perlu ada pengawasan terhadap rantai distribusi ayam broiler. Tujuannya adalah untuk mencegah monopoli harga di tingkat distributor. Dengan harga ayam yang terus berfluktuasi, edukasi konsumen juga menjadi penting. Konsumen perlu diberi pemahaman tentang faktor-faktor yang memengaruhi harga ayam. Langkah ini akan membantu menciptakan pasar yang lebih stabil dan adil.