Jurnal Tempo – Rapat Kerja Daerah (Rakerda) PWI Sumatera Utara 2025 tidak sekadar menjadi agenda rutin organisasi, melainkan ruang refleksi bagi insan pers untuk menilai kembali perjalanan dan peran PWI di tengah perubahan zaman. Dalam suasana penuh kehangatan di Medan, Ketua Umum PWI Pusat Akhmad Munir menegaskan bahwa Rakerda adalah momentum penting untuk mengevaluasi program kerja yang telah berjalan sekaligus merancang langkah strategis ke depan. Evaluasi ini dinilai penting agar setiap kebijakan organisasi benar-benar terukur, relevan, dan berdampak nyata. Bagi Munir, Rakerda bukan hanya forum diskusi administratif, tetapi tempat menyelaraskan visi antara pengurus pusat, provinsi, hingga kabupaten dan kota. Dari sinilah PWI diharapkan mampu menjaga marwah profesi wartawan sekaligus menjawab tantangan dunia jurnalistik yang semakin kompleks.
PWI sebagai Rumah Besar Wartawan Profesional
Sebagai organisasi profesi wartawan pertama di Indonesia, PWI memikul tanggung jawab moral yang besar. Akhmad Munir menekankan bahwa PWI harus hadir sebagai rumah besar yang memberi manfaat, tidak hanya bagi anggotanya, tetapi juga bagi publik dan pemangku kepentingan. Rumah besar ini diharapkan menjadi tempat bertumbuh, berdiskusi, dan saling menguatkan. Di tengah derasnya arus informasi digital, wartawan dituntut tetap berpegang pada nilai profesionalisme dan etika. Munir mengingatkan bahwa kepercayaan publik adalah modal utama pers. Tanpa integritas, karya jurnalistik kehilangan makna. Karena itu, PWI perlu memastikan setiap anggotanya merasa memiliki organisasi, merasa dilindungi, dan terus didorong untuk berkarya secara bertanggung jawab demi kepentingan masyarakat luas.
“Baca Juga : Permintaan Maaf Presiden Prabowo dan Janji Pemulihan untuk Pengungsi Aceh”
Tiga Fokus Utama untuk Memperkuat PWI
Dalam arahannya, Akhmad Munir memaparkan tiga fokus utama PWI saat ini. Pertama, penguatan kelembagaan agar organisasi tetap solid dan adaptif. Kedua, peningkatan kompetensi wartawan melalui pendidikan dan pelatihan berkelanjutan. Ketiga, peningkatan manfaat sosial PWI bagi anggota dan masyarakat. Ketiga fokus ini saling terkait dan menjadi fondasi penting bagi masa depan organisasi. Munir menegaskan bahwa PWI harus bertransformasi menjadi pusat pembelajaran yang relevan dengan kebutuhan zaman. Wartawan tidak cukup hanya cepat, tetapi juga harus akurat, beretika, dan mendalam. Dengan kompetensi yang terus diasah, wartawan PWI diharapkan mampu menghasilkan karya jurnalistik berkualitas yang memberi nilai tambah bagi publik.
Soliditas Pengurus dan Ekosistem Pers yang Sehat
Munir juga mengajak seluruh pengurus PWI kabupaten dan kota di Sumatera Utara untuk memperkuat soliditas organisasi. Menurutnya, PWI ibarat kolam dan wartawan adalah ikan di dalamnya. Kolaborasi yang sehat akan menciptakan ekosistem pers yang kuat dan berkelanjutan. Tanpa kerja sama yang baik, organisasi akan sulit berkembang. Soliditas ini bukan hanya soal struktur, tetapi juga kesamaan visi dan komitmen. Wartawan yang beretika, profesional, dan berintegritas akan lahir dari lingkungan organisasi yang sehat. Dari Sumatera Utara, Munir berharap lahir karya-karya jurnalistik yang tidak hanya informatif, tetapi juga memberi kontribusi nyata bagi bangsa dan negara.
“Baca Juga : Listrik Sumbar Pulih 100 Persen Usai Banjir Besar: Harapan Baru dari Tanah yang Diuji”
Peran Pers dalam Menjaga Pilar Demokrasi
Wakil Gubernur Sumatera Utara Surya menegaskan bahwa pers memiliki peran krusial dalam pilar demokrasi. Pers tidak hanya berfungsi sebagai penyampai informasi, tetapi juga sebagai media pendidikan, hiburan, dan kontrol sosial. Namun, kebebasan pers harus dijalankan dengan tanggung jawab. Surya mengingatkan bahwa kebebasan bukan berarti tanpa batas. Norma dan kode etik harus tetap menjadi rambu utama. Dengan menjunjung etika, pers akan menjadi sahabat masyarakat yang berani mengkritik sekaligus memberi solusi. Dalam konteks ini, PWI diharapkan mampu menjadi penjaga nilai-nilai demokrasi melalui karya jurnalistik yang jujur, berimbang, dan berorientasi pada kepentingan publik.
Sinergi PWI dan Pemerintah untuk Sumut Berkelanjutan
Lebih jauh, Wakil Gubernur Sumut mengajak PWI Sumatera Utara untuk bersinergi mendukung visi “Kolaborasi Sumut Berkah”. Pers diharapkan menjadi jembatan literasi yang mengawal program prioritas pemerintah, mulai dari pendidikan, layanan kesehatan gratis, stabilitas harga pangan, hingga digitalisasi pelayanan publik. Peran ini menempatkan wartawan bukan sekadar pelapor, tetapi mitra strategis pembangunan. Dengan sinergi yang kuat, informasi yang disampaikan kepada masyarakat menjadi lebih utuh dan terpercaya. Dari Rakerda ini, harapan besar disematkan agar PWI Sumut mampu terus berkontribusi dalam menciptakan Sumatera Utara yang unggul, maju, dan berkelanjutan.