Jurnal Tempo – Banyak mahasiswa dari berbagai belahan dunia kini melirik Jerman sebagai tujuan utama untuk melanjutkan studi mereka. Terutama sejak banyak universitas negeri di negara tersebut tidak memungut biaya kuliah sama sekali. Keputusan ini menjadi angin segar, terutama di tengah tekanan ekonomi global. Tidak sedikit keluarga yang mengalami kesulitan keuangan. Oleh karena itu, kuliah gratis menjadi solusi yang menarik perhatian banyak orang. Program ini pun disambut baik oleh mahasiswa dari negara berkembang. Apalagi, kualitas pendidikan tinggi di Jerman sudah dikenal sangat baik.
Jerman memiliki sistem pendidikan tinggi yang tergolong terbuka bagi mahasiswa dari luar negeri. Banyak universitas menawarkan program dalam bahasa Inggris, sehingga memudahkan proses adaptasi awal. Tak hanya itu, persyaratan administratif pun cukup jelas dan terstruktur. Mahasiswa internasional bisa mengakses informasi lewat situs resmi DAAD atau langsung dari universitas. Pemerintah Jerman juga menyediakan berbagai beasiswa yang bisa dimanfaatkan mahasiswa asing. Mulai dari beasiswa penuh hingga bantuan hidup selama masa studi. Ini menjadi alasan kenapa Jerman dianggap sangat ramah terhadap mahasiswa internasional.
Krisis ekonomi yang melanda banyak negara membuat biaya pendidikan menjadi beban berat. Negara seperti Amerika Serikat dan Inggris dikenal dengan biaya kuliah yang tinggi. Berbeda dengan Jerman, yang justru menggratiskan pendidikan tinggi negeri. Bahkan, mahasiswa hanya diwajibkan membayar iuran semester yang nilainya tergolong kecil. Biasanya tidak lebih dari 300 euro. Dana ini mencakup akses transportasi umum dan fasilitas kampus lainnya. Sehingga secara keseluruhan, biaya hidup di Jerman bisa lebih terjangkau daripada negara-negara lain di Eropa.
Kota-kota pelajar seperti Berlin, Munich, Heidelberg, dan Leipzig memiliki daya tarik tersendiri. Tak hanya dikenal sebagai pusat pendidikan, kota-kota ini juga kaya akan budaya. Mahasiswa bisa menikmati berbagai festival, museum, serta kehidupan malam yang dinamis. Selain itu, biaya hidup di beberapa kota kecil cenderung lebih rendah. Hal ini membuat mahasiswa bisa mengatur anggaran mereka dengan lebih baik. Banyak universitas juga menyediakan asrama kampus yang cukup terjangkau. Fasilitas perpustakaan, laboratorium, dan klub mahasiswa pun tersedia secara lengkap.
“Simak juga: Menteri KKP: Gandengan Tangan Mendes-Mentan untuk Pangan”
Meski banyak keuntungan, kuliah di luar negeri tentu memiliki tantangan tersendiri. Bahasa Jerman bisa menjadi hambatan utama dalam kehidupan sehari-hari. Walau banyak program studi dalam bahasa Inggris, interaksi di luar kampus tetap memerlukan kemampuan berbahasa Jerman. Oleh karena itu, penting bagi mahasiswa asing untuk mengikuti kursus bahasa sejak awal. Adaptasi terhadap budaya dan sistem belajar juga memerlukan waktu. Sistem akademik Jerman menekankan pada kemandirian dan tanggung jawab pribadi. Namun, banyak universitas menyediakan pusat dukungan untuk mahasiswa internasional.
Mahasiswa internasional memberikan dampak positif bagi Jerman, baik dari sisi ekonomi maupun sosial. Mereka tidak hanya membayar iuran semester, tetapi juga menyewa tempat tinggal dan membeli kebutuhan sehari-hari. Kehadiran mereka turut memperkaya lingkungan kampus dengan perspektif multikultural. Banyak mahasiswa yang kemudian melanjutkan karier di Jerman setelah lulus. Pemerintah Jerman juga memberikan kesempatan tinggal lebih lama untuk mencari pekerjaan. Ini memperlihatkan bahwa Jerman tidak hanya membuka pintu bagi pendidikan, tetapi juga bagi masa depan para lulusannya.