Jurnal Tempo – Trump Menang pemilu disambut gembira di Amerika Serikat. Namun, reaksi ini berbeda jauh dengan suasana di negara lain, khususnya di Eropa. Pasar AS mengalami lonjakan signifikan, sementara saham di Eropa dan kawasan lain justru terpuruk. Lonjakan ini menjadi simbol dari dampak kemenangan Trump terhadap pasar keuangan global, yang semakin memperlebar kesenjangan antara pasar AS dan Eropa.
Menurut laporan dari Bespoke Investment, hanya ada dua momen sebelumnya di mana kesenjangan antara pasar AS dan non-AS sebesar ini: krisis keuangan global pasca pemilihan presiden AS tahun 2008 dan hari setelah pemungutan suara Brexit pada Juni 2016. Perbedaan kinerja ini menegaskan bahwa kemenangan Trump mempertegas dominasi pasar AS, sekaligus memicu kekhawatiran akan dampak ekonomi global yang mengiringinya.
Sementara indeks AS melonjak, pasar saham di Eropa mengalami penurunan signifikan. Ketidakpastian ekonomi yang ditimbulkan oleh kebijakan Trump menjadi penyebab utama ketidakstabilan pasar di luar AS. Investor non-AS merasa cemas, mengantisipasi kebijakan proteksionis yang mungkin akan diterapkan Trump. Salah satunya adalah wacana tarif hingga 20 persen pada produk impor, serta tarif sebesar 60 persen pada produk asal China. Kebijakan ini mengisyaratkan tantangan besar bagi pasar Eropa dan global yang bergantung pada perdagangan bebas dengan AS.
Menurut para ahli ekonomi, kemenangan Trump menjadi “mimpi buruk ekonomi” bagi Eropa. ING Bank menyatakan bahwa potensi kebijakan proteksionis ini bisa mendorong ekonomi Eropa yang sudah lemah ke jurang resesi. Barclays juga memperingatkan bahwa saham Eropa mungkin akan “terus tertinggal” dibandingkan saham AS. Dengan tekanan tersebut, kemenangan Trump terlihat sebagai langkah besar yang meningkatkan ketidakseimbangan ekonomi antar kawasan.
“Baca juga: Apple Intelligence Dari iOS 18.2 Dihapus Tanpa Pemberitahuan”
Di sisi lain, kemenangan Trump justru dianggap sebagai “bahan bakar” bagi ekonomi AS. Kinerja pasar saham AS terus menunjukkan tren positif yang mengungguli pasar internasional dalam satu dekade terakhir. Bespoke Investment mencatat bahwa kemenangan Trump hanya menambah dorongan bagi pasar AS yang sudah kuat, bahkan membuat kesenjangan kinerja dengan Eropa semakin nyata. Saham AS yang terus naik dianggap sebagai simbol optimisme investor terhadap potensi kebijakan ekonomi Trump, yang diyakini akan mengutamakan pertumbuhan ekonomi domestik.
Kemenangan Trump memberikan angin segar bagi sektor-sektor yang pro-Amerika, seperti energi, infrastruktur, dan manufaktur. Harapan akan stimulus ekonomi yang besar dan potensi pemotongan pajak bagi perusahaan di AS menjadi daya tarik bagi para investor. Dengan begitu, pasar AS terus melaju, sementara pasar di luar AS, khususnya di Eropa, kesulitan untuk mengikuti laju tersebut.
Di Eropa, kemenangan Trump menghadirkan tantangan besar. Kebijakan proteksionis yang diajukan Trump menimbulkan ketidakpastian bagi negara-negara Eropa yang bergantung pada ekspor ke AS. Para ekonom memperingatkan bahwa kebijakan ini dapat menghambat pertumbuhan ekonomi Eropa yang sudah lamban. Pasar Eropa kini menghadapi risiko tertinggal lebih jauh dari AS, terutama bila kebijakan Trump direalisasikan.
Beberapa analis juga khawatir bahwa ketidakpastian ini bisa memicu pelemahan ekonomi yang lebih dalam. Jika ekonomi AS terus melaju sementara Eropa mengalami stagnasi, kesenjangan ekonomi global akan semakin jelas. Kemenangan Trump bisa memperparah ketimpangan ekonomi antara AS dan Eropa, yang sudah terjadi selama lebih dari satu dekade terakhir.
“Simak juga: Teluk Pemuteran Bali Simpan Misteri Kuil di Bawah Laut”
Dengan kondisi ini, muncul pertanyaan besar: akankah pasar internasional, khususnya Eropa, mampu kembali mengungguli AS di masa depan? Bespoke Investment menyebut bahwa tren dominasi AS ini telah berlangsung selama lebih dari satu dekade, dan kemenangan Trump hanya menambah “bahan bakar” bagi pasar AS. Meski demikian, beberapa ahli berpendapat bahwa dalam jangka panjang, pasar internasional mungkin memiliki peluang untuk pulih dan mengimbangi pasar AS, terutama jika kondisi ekonomi global kembali stabil.
Namun, untuk saat ini, pasar internasional masih dihadapkan pada tantangan berat. Kemenangan Trump mempertegas ketidakstabilan yang harus dihadapi pasar Eropa, dan mungkin perlu waktu lama bagi ekonomi Eropa untuk mengatasi dampaknya. Selama kebijakan ekonomi AS mengutamakan proteksionisme, pasar internasional akan sulit untuk menyaingi performa AS.
Kemenangan Trump bukan hanya kemenangan politik, tetapi juga kemenangan bagi pasar saham AS yang semakin dominan. Bagi Eropa, kemenangan ini mungkin menjadi peringatan bahwa ketergantungan pada pasar global tidak selalu menjamin stabilitas. Masa depan hubungan pasar AS-Eropa kini tergantung pada bagaimana kebijakan Trump akan dijalankan, serta kemampuan Eropa untuk beradaptasi dengan realitas baru di bawah kepemimpinannya.