Jurnal Tempo – AI bantu pertumbuhan ekonomi menjadi topik utama dalam diskusi terbaru tentang transformasi digital di Indonesia.
Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi), Meutya Hafid, menegaskan bahwa teknologi ini berperan penting dalam mencapai target ekonomi nasional.
“Dengan pemanfaatan AI, kita optimis target pertumbuhan ekonomi 8% yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto dapat tercapai,” kata Meutya.
Pernyataan ini disampaikan dalam acara Indonesia AI Day, yang menjadi momentum penting bagi pengembangan teknologi di Indonesia.
“Baca juga: Samsung Tab S10 Galaxy Series Kerja Beda Bahasa Tetap Lancar!”
Teknologi AI bantu pertumbuhan ekonomi dengan cara meningkatkan efisiensi di berbagai sektor.
Investasi global dalam AI generatif melonjak drastis, dari USD 4 miliar pada 2021 menjadi USD 25 miliar pada 2023.
Meutya Hafid menjelaskan bahwa tren ini mendukung percepatan transformasi menuju Indonesia Emas 2045.
Pada tahun 2034, PDB per kapita Indonesia diproyeksikan mencapai USD 15.700, tiga kali lipat dari angka 2023.
“Periode lima tahun ke depan akan menjadi penentu arah dan laju kemajuan bangsa,” tambah Meutya.
AI diharapkan mampu mendorong produktivitas nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara signifikan.
Strategi Digital Melalui Indonesia Digital 2045
Untuk mendukung peran AI, Komdigi memperkenalkan dokumen strategis Indonesia Digital 2045.
Dokumen ini dirancang untuk menciptakan ekosistem digital yang inklusif, terpercaya, dan berdaulat.
“AI menjadi teknologi utama dalam dokumen ini, dengan fokus pada tata kelola dan pengembangan yang berkelanjutan,” jelas Meutya.
Visi ini menjadi pedoman strategis bagi pemerintah, industri, dan masyarakat untuk memanfaatkan teknologi digital secara optimal.
Selain itu, dokumen ini memberikan panduan langkah demi langkah untuk memperkuat posisi Indonesia di era digital.
Penguatan ekosistem digital ini merupakan langkah nyata menuju transformasi ekonomi yang lebih inklusif.
Industri Fintech Dukung Target Ekonomi
Selain AI, industri fintech juga memiliki kontribusi besar dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi.
Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, mengungkapkan bahwa total pinjaman fintech telah mencapai Rp700 triliun.
“Industri fintech membantu UMKM dan masyarakat yang sulit mengakses layanan perbankan,” ujar Mahendra.
Selain itu, fintech berperan penting dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di berbagai lapisan masyarakat.
Kolaborasi antara fintech dan sektor jasa keuangan menciptakan ekosistem ekonomi yang lebih terintegrasi.
“Dengan inovasi ini, kontribusi fintech terhadap PDB nasional akan terus meningkat,” tambahnya.
“Simak juga: 7 Paranormal Sakti Dunia yang Punya Ramalan Terbukti Jitu”
Sinergi antara teknologi AI dan fintech merupakan kunci untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045.
AI bantu pertumbuhan ekonomi melalui efisiensi, sementara fintech memperluas akses permodalan dan literasi keuangan.
Kedua teknologi ini menjadi fondasi transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Dengan tata kelola yang baik, AI dan fintech dapat membawa dampak positif bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Kesimpulan:
Pemanfaatan teknologi seperti AI dan fintech menjadi langkah strategis untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.
Dengan fokus pada inklusi digital, Indonesia optimis dapat mencapai target 8% dan mewujudkan visi sebagai negara maju.